Judul : Likuidasi Persekutuan
link : Likuidasi Persekutuan
Likuidasi Persekutuan
PENGERTIAN LIKUIDASI
Likuidasi menurut Floyd A.Beams (1988) adalah “suatu proses yang meliputi merubah aktiva non kas menjadi kas, mengakui laba atau rugi dari proses merubah aktiva non kas menjadi kas, melunasi kewajiban firma, dan akhirnya membagi semua kas yang dimiliki kepada masing-masing anggota sekutu sesuai dengan saldo modalnya”. Sedangkan menurut Harry Simon (1990) likuidasi adalah proses merealisasikan aktiva non kas menjadi uang kas, menyelesaikan dengan para kreditur dan pembagian sisa aktiva kepada kelompok-kelompok pemilikan.
Dengan melihat definisi diatas, maka dapat dikatakan bahwa likuidasi merupakan proses yang berakhir dengan pembubaran perusahaan sebagai suatu unit organisasi.
Menurut The Uniform Of Partnership Act (UPA), undang-undang Persekutuan di AS, pasal 31 menyebutkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan suatu persekutuan dibubarkan yang pada intinya dapat diklasifikasikan sebagai berikut (seperti yang dikutip oleh Arifin (1997) dalam bukunya pokok-pokok akuntansi lanjutan) :
- Sistem perkonomian masyarakat atau negara tidak mendukung adanya kegiatan usaha, seperti adanya undang-undang pemerintah, sistem monopoli perusahaan besar dan sebagainya, yang kesemuanya itu tidak memungkinkan lagi suatu persekutuan hidup.
- Ada faktor-faktor ekstern yang berada diluar jangkauan manajemen perusahaan seperti bencana alam, kecelakaan, kebakaran dan sejenisnya yang kesemuanya tidak memungkinkan lagi suatu persekutuan mempertahankan hidupnya.
- Adanya faktor-faktor intern di dalam persekutuan, seperti adanya perselisihan antar anggota, kesalahan dalam manajemen, ketidakserasian dalam kerja dan sejenisnya yang kesemuanya itu dapat berakibat tidak memungkinkan lagi suatu persekutuan dipertahankan hidupnya.
PROSES LIKUIDASI
Proses pembubaran persekutuan meliputi dua tahap yaitu :
- Proses penghitungan laba-rugi sampai saat likuidasi. Proses ini dijalankan apabila likuidasi yang dilaksanakan tidak bertepatan dengan awal atau akhir tahun, sehingga perlu diketahui apakah mulai awal periode sampai pelaksanaan likuidasi perusahaan mendapat laba atau mengalami kerugian. Laba atau rugi dibagikan kepada para anggota sekutu sesuai dengan perbandingan pembagian laba rugi.
- Proses realisasi, yaitu proses mengubah harta kekayaan non kas milik persekutuan menjadi uang kas. Dalam proses ini apabila harga jual aktiva non kas tidak sama dengan nilai bukunya maka akan timbul laba/rugi penjualan aktiva. Laba/rugi tersebut dibagikan kepada para anggota sekutu sesuai dengan perbandingan laba rugi.
- Proses likuidasi, yaitu proses pembayaran kepada pihak-pihak yang berhak (terlebih dahulu dibayar kepada kreditur ekstern, kemudian kreditur intern, baru sisanya kepada para anggota sekutu).
PROSEDUR LIKUIDASI
Secara ringkas urutan (prosedur) dalam melikuidasi persekutuan adalah sebagai berikut :
- Rekening-rekening pembukuan dilakukan penyesuaian dan penutupan kemudian laba/rugi selama periode tersebut dipindahkan ke rekening modal masing-masing sekutu.
- Aktiva dicaikan menjadi kas (bisa dijual atau dibeli sendiri oleh anggota sekutu), jika terjadi selisih antara nilai buku dengan harga jualnya maka laba rugi yang terjadi dibagikan kepada masing-masing sekutu sesuai dengan perjanjian.
- Jika ditemukan rekening modal salah satu sekutu bersaldo debet maka dapat ditutup dengan salah saldo piutangnya, tetapi jika salado piutangnya tidak punya maka sekutu tersebut harus menyetorkan modalnya kembali. Dan jika ternyata juga tidak punya maka saldo debet harus ditanggung anggota sekutu lainnya.
- Jika uang kas telah tersedia dibagikan, maka terlebih dahulu dibayarkan kepada kreditur luar, setelah itu baru digunakan untuk membayar saldo modal masing-masing anggota sekutu.
Berdasarkan saat dan cara pembayaran (distribusi) pembagian kas, maka likuidasi dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
- Likuidasi berlangsung setelah proses realisasi aktiva non kas selesai (likuidasi secara langsung)
- Likuidasi berlangsung setiap saat setelah realisasi aktiva non kas dilakukan (likuidasi bertahap)
AKUNTANSI LIKUIDASI
- A. Likuidasi berlangsung setelah proses realisasi aktiva non kas selesai (likuidasi secara langsung)
Dalam hal ini pembayaran kepada anggota sekutu dilakukan setelah seluruh aktiva non kas telah selesai direalisasikan (dijual) menjadi uang kas, sehingga laba rugi yang terjadi dari adanya realisasi tersebut dapat segera diketahui seluruhnya dan langsung dapat dibebankan kepada modal masing-masing sekutu.
Contoh 3.1
Persekutuan “Cinta Sekali” yang anggotanya A,B, dan C. Pada tanggal 2 januari 2003 bersepakat melakukan likuidasi perusahaannya karena ketiga anggotanya tersebut tidak ada kecocokan lagi untuk menjalankan usahanya. Semua aktiva non kas dapat direalisasikan seluruhnya menjadi uang kas. Pembagian laba ruginya dengan perbandingan 4:4:2.
Adapun laporan keuangannya adalah :
CV “Cinta Sekali”
Neraca
Per 31 Desember 2002
AKTIVA
|
HUTANG DAN MODAL
|
Kas Rp 20.000Piutang Dagang Rp 30.000Persediaan Rp 40.000
Aktiva Tetap Rp 80.000
| Hutang dagang Rp 60.000Hutang kpd sekutu B Rp 10.000Modal A Rp 40.000
Modal B Rp 40.000
Modal C Rp 20.000
|
TOTAL AKTIVA Rp 150.000 | TOTAL PASSIVA Rp 150.000 |
Realisasi aktiva non kas adalah sebagai berikut :
- Piutang dagang dapat ditagih sebagai Rp 25.000
- Persediaan dapat dijual dengan harga Rp 42.000
- Aktiva tetap dapat dijual dengan harga Rp 50.000
Untuk mempermudah di dalam penyelesaian likuidasi, maka selanjutnya disusun menjadi ikhtisar sebagai berikut :
CV CINTA SEKALI
Laporan Likuidasi
Kas
|
Piutang
|
persd
|
A.tetap
|
H.dag
|
H.kpd B
|
Modal A
|
Modal B
|
Modal C
| |
S.sbl likuidasi |
20000
|
30000
|
40000
|
80000
|
60000
|
10000
|
40000
|
40000
|
20000
|
Realisasi piutang | |||||||||
Dan distribusi rugi |
25000
|
-30000
|
-2000
|
-2000
|
-2000
| ||||
45000
|
0
|
40000
|
80000
|
60000
|
10000
|
38000
|
38000
|
19000
| |
Realisasi prsediaan | |||||||||
Dan distribusi laba |
42000
|
-40000
|
800
|
800
|
200
| ||||
87000
|
0
|
0
|
80000
|
60000
|
10000
|
38800
|
38800
|
19400
| |
Realisasi a.tetap | |||||||||
Dan distribusi rugi |
50000
|
-80000
|
-12000
|
-12000
|
-6000
| ||||
137000
|
0
|
0
|
0
|
60000
|
10000
|
26800
|
26800
|
13400
| |
Pmbyrn pd krditur |
-60000
|
-60000
| |||||||
77000
|
0
|
0
|
0
|
0
|
10000
|
26800
|
26800
|
13400
| |
Pem.kpdskutu B |
-10000
|
-10000
| |||||||
67000
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
26800
|
26800
|
13400
| |
Pmbgian kpd angg |
-67000
|
-26800
|
-26800
|
-13400
| |||||
S.stlh likuidasi |
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Setelah ikhtisar likuidasi disusun, maka selanjutnya disusun jurnal realisasi dan likuidasi sesuai dengan transaksi yang dicatat dalam tabel ikhtisar likuidasi.
- Jurnal penagihan piutang dagang
Kas Rp 25.000
Modal A Rp 2.000
Modal B Rp 2.000
Modal C Rp 1.000
Piutang dagang Rp 30.000
(realisasi piutang sebesar Rp 25.000 dari saldo piutang sebesar Rp 30.000, berari ada kerugian penagihan piutang sebesar Rp 5.000. Kerugian tersebut dibagi kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 4:4:2)
- Jurnal penjualan persediaan
Kas Rp 42.000
Modal A Rp 800
Modal B Rp 800
Modal C Rp 400
Persediaan Rp 40.000
(realisasi persediaan sebesar Rp 42.000 dari saldo persediaan sebesar Rp 40.000, berarti ada keuntungan sebesar Rp 2.000 dibagikan kepada masing-masing sekutu dengan perbandingan 4:4:2)
- Jurnal penjualan aktiva tetap
Kas Rp 50.000
Modal A Rp 12.000
Modal B Rp 12.000
Modal C Rp 6.000
Aktiva tetap Rp 80.000
(realisasi aktiva tetap sebesar Rp 50.000 dari saldo aktiva tetap sebesar Rp 80.000, berarti ada kerugian sebesar Rp 30.000 dialokasikan kepada masing-masing sekutu dengan perbandingan 4:4:2)
- Jurnal pelunasan hutang kepada kreditur eksternal
Hutang dagang Rp 60.000
Kas Rp 60.000
- Jurnal pelunasan hutang kepada kreditur internal
Hutang kepada sekutu B Rp 10.000
Kas Rp 10.000
- Pembagian kepada para anggota
Modal A Rp 26.800
Modal B Rp 26.800
Modal C Rp 13.400
Kas Rp 67.000
Dalam likuidasi secara langsung, dapat juga timbul masalah dalam pengembalian modal kepada para anggota, permasalahan tersebut timbul apabila salah satu atau beberapa anggota sekutu mengalami defisit modal. Ada dua kemungkinan dalam permasalahan defisit modal anggota: (1) anggota yang mengalami defisit modal mampu membayar, (2) anggota yang mengalami defisit modal tidak mampu membayar. Permasalahan yang lebih serius lagi apabila hasil realisasi aktiva non kas tidak mampu menutupi hutangnya.
- 1. Anggota yang mengalami defisit modal mampu membayar
Pada Tahap realisasi aktiva non kas menjadi uang kas apabila terjadi kerugian dalam merealisasikannya, maka bisa timbul masalah adalah salah satu atau beberapa anggota mengalami defisit modal tersebut. Konsekuensinya maka anggota yang mengalami defisit modalnya tersebut harus menutupi defisitnya dengan cara menyetorkan uang tunai atau aktiva lainnya kedalam persekutuan, sehingga saldo defisitnya habis.
Contoh 3.2
Dari data CV CINTA SEKALI diatas, dimana realisasi aktiva non kasnya adalah sebagai berikut :
- Piutang dagang dapat ditagih sebesar Rp 15.000
- Persediaan dapat dijual dengan harga Rp 10.000
- Aktiva tetap dapat dijual dengan harga Rp 20.000
CV CINTA SEKALI
Laporan Likuidasi
Keterangan
|
Kas
|
piutang
|
prsdiaan
|
A.tetap
|
H.dg
|
H.kpd B
|
Modal A
|
Modal
B
|
Modal
C
|
S.sblm likuidasi |
20000
|
30000
|
40000
|
80000
|
60000
|
10000
|
40000
|
40000
|
20000
|
Realisasi piutang | |||||||||
Dan distribusi rugi |
15000
|
-30000
|
-6000
|
-6000
|
-3000
| ||||
35000
|
0
|
40000
|
80000
|
60000
|
10000
|
34000
|
34000
|
17000
| |
Realisasi persdiaan | |||||||||
Dan ditribusi rugi |
10000
|
-40000
|
-12000
|
-12000
|
-6000
| ||||
45000
|
0
|
0
|
80000
|
60000
|
10000
|
22000
|
22000
|
11000
| |
Realisasi a.tetap | |||||||||
Dan distribusi rugi |
20000
|
-80000
|
-24000
|
-24000
|
-12000
| ||||
65000
|
0
|
0
|
0
|
60000
|
10000
|
-2000
|
-2000
|
-1000
| |
Pmbyrn pd krditur |
-60000
|
-60000
| |||||||
5000
|
0
|
0
|
0
|
0
|
10000
|
-2000
|
-2000
|
-1000
| |
Pem.h.kpd skutu B |
-5000
|
-5000
| |||||||
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
5000
|
-2000
|
-2000
|
-1000
| |
Mntup defisit m. B | |||||||||
Dg saldo hutangnya |
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
-5000
|
5000
| ||
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
-2000
|
3000
|
-1000
| |
Mntp df.A C dg kas |
3000
|
2000
| |||||||
3000
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3000
|
0
| |
Pmbyrn pd sktu B |
-3000
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3000
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Setelah ikhtisar likuidasi disusun, maka selanjutnya disusun jurnal realisasi dan likuidasi sesuai dengan transaksi yang dicatat dalam tabel ikhtisar likuidasi.
- Jurnal penagihan piutang dagang
Kas Rp 15.000
Modal A Rp 6.000
Modal B Rp 6.000
Modal C Rp 3.000
Piutang dagang Rp 30.000
(realisasi piutang dagang Rp 15.000 dari saldo piutang sebesar Rp 30.000, berarti ada kerugian penagihan piutang sebesarr Rp 15.000. Kerugian tersebut dibagi kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 4:4:2)
- Jurnal penjualan persediaan
Kas Rp 10.000
Modal A Rp 12.000
Modal B Rp 12.000
Modal C Rp 6.000
Persediaan Rp 40.000
(realisasi persediaan sebesar Rp 10.000 dari saldo persediaan sebesar Rp 40.000, berarti ada kerugian sebesar Rp 30.000. Kerugian tersebut dialokasikan kepada masing-masing sekutu dengan perbandingan 4:4:2)
- Jurnal penjualan aktiva tetap
Kas Rp 20.000
Modal A Rp 24.000
Modal B Rp 24.000
Modal C Rp 12.000
Aktiva tetap Rp 80.000
(realisasi aktiva tetap sebesar Rp 20.000 dari saldo aktiva tetap sebesar Rp 80.000, berarti ada kerugian sebesar Rp 60.000. Kerugian tersebut dialokasikan
kepada masing-masing sekutu dengan perbandingan 4:4:2)\
- Jurnal pelunasan hutang kepada kreditur eksternal
Hutang dagang Rp 60.000
Kas Rp 60.000
- Jurnal pembayaran hutang kepada kreditur internal
Hutang kpd skutu B Rp 5.000
Kas Rp 5.000
- Jurnal menutup defisit modal sekutu B dengan saldo hutangnya
Hutang kpd skutu B Rp 5.000
Modal B Rp 5.000
- Jurnal menutup defisit sekutu A dan C dengan uang tunai
Kas Rp 3.000
Modal A Rp 2.000
Modal C Rp 1.000
- Pembayaran kepada sekutu B
Modal B Rp 3.000
Kas Rp 3.000
- 2. Anggota yang mengalami defisit modal yang tidak mampu membayar
Dalam likuidasi apabila salah satu anggota sekutu mengalami defisit modal setelah tahap realisasi, maka anggota tersebut diwajibkan untuk menyetorkan modal untuk menghapus defisit modal tersebut dengan uang tunai atau aktiva tertentu. Apabila anggota sekutu yang mengalami defisit modal tersebut tidak mampu menyetor modal maka yang menanggung defisit tersebut adalah anggota yang lain yang tidak defisit dengan pembebanan sesuai dengan pembagian laba rugi.
Contoh 3.3
Dengan menggunakan contoh CV CINTA SEKALI diatas, apabila sekutu A dan C yang mengalami defisit dan tidak mampu membayar baik dengan uang tunai maupun aktiva tertentu, maka penyelesaiannya sekutu B yang tidak defisit modal yang menanggungnya.
CV CINTA SEKALI
Laporan Likuidasi
Keterangan
|
Kas
|
Piutang
|
prsdiaan
|
A.tetap
|
H.dg
|
H.kpd B
|
Modal A
|
Modal
B
|
Modal
C
|
S.sblm likuidasi |
20000
|
30000
|
40000
|
80000
|
60000
|
10000
|
40000
|
40000
|
20000
|
Realisasi piutang | |||||||||
Dan distribusi rugi |
15000
|
-30000
|
-6000
|
-6000
|
-3000
| ||||
35000
|
0
|
40000
|
80000
|
60000
|
10000
|
34000
|
34000
|
17000
| |
Realisasi persdiaan | |||||||||
Dan ditribusi rugi |
10000
|
-40000
|
-12000
|
-12000
|
-6000
| ||||
45000
|
0
|
0
|
80000
|
60000
|
10000
|
22000
|
22000
|
11000
| |
Realisasi a.tetap | |||||||||
Dan distribusi rugi |
20000
|
-80000
|
-24000
|
-24000
|
-12000
| ||||
65000
|
0
|
0
|
0
|
60000
|
10000
|
-2000
|
-2000
|
-1000
| |
Pmbyrn pd krditur |
-60000
|
-60000
| |||||||
5000
|
0
|
0
|
0
|
0
|
10000
|
-2000
|
-2000
|
-1000
| |
Pem.h.kpd skutu B |
-5000
|
-5000
| |||||||
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
5000
|
-2000
|
-2000
|
-1000
| |
Mntup defisit m. B | |||||||||
Dg saldo hutangnya |
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
-5000
|
5000
| ||
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
-2000
|
3000
|
-1000
| |
Modal def.modal A | |||||||||
Dan C dg Modal B |
2000
|
-3000
|
1000
| ||||||
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Setelah ikhtisar likuidasi disusun, maka selanjutnya disusun jurnal realisasi dan likuidasi sesuai dengan transaksi yang dicatat dalam tabel ikhtisar likuidasi.
- Jurnal penagihan piutang dagang
Kas Rp 15.000
Modal A Rp 6.000
Modal B Rp 6.000
Modal C Rp 3.000
Piutang dagang Rp 30.000
(realisasi piutang dagang Rp 15.000 dari saldo piutang sebesar Rp 30.000, berarti ada kerugian penagihan piutang sebesarr Rp 15.000. Kerugian tersebut dibagi kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 4:4:2)
- Jurnal penjualan persediaan
Kas Rp 10.000
Modal A Rp 12.000
Modal B Rp 12.000
Modal C Rp 6.000
Persediaan Rp 40.000
(realisasi persediaan sebesar Rp 10.000 dari saldo persediaan sebesar Rp 40.000, berarti ada kerugian sebesar Rp 30.000. Kerugian tersebut dialokasikan kepada masing-masing sekutu dengan perbandingan 4:4:2)
- Jurnal penjualan aktiva tetap
Kas Rp 20.000
Modal A Rp 24.000
Modal B Rp 24.000
Modal C Rp 12.000
Aktiva tetap Rp 80.000
(realisasi aktiva tetap sebesar Rp 20.000 dari saldo aktiva tetap sebesar Rp 80.000, berarti ada kerugian sebesar Rp 60.000. Kerugian tersebut dialokasikan
kepada masing-masing sekutu dengan perbandingan 4:4:2)\
- Jurnal pelunasan hutang kepada kreditur eksternal
Hutang dagang Rp 60.000
Kas Rp 60.000
- Jurnal pembayaran hutang kepada kreditur internal
Hutang kpd skutu B Rp 5.000
Kas Rp 5.000
- Jurnal menutup defisit modal sekutu B dengan saldo hutangnya
Hutang kpd skutu B Rp 5.000
Modal B Rp 5.000
- Jurnal menutup defisit sekutu A dan C dengan saldo modal B.
Modal B Rp 3.000
Modal A Rp 2.000
Modal C Rp 1.000
- 3. Kas yang tersedia tidak mencukupi untuk melunasi hutang
Apabila hasil realiasasi aktiva non kas sangat kecil, maka kerugian yang dialami perusahaan sangat besar, sehingga tidak mencukupi untuk untuk melunasi hutang kepada pihak eksternal. Dalam hal seperti ini jumlah modal sekutu secara keseluruhan akan mengalami defisit. Defisitnya modal sekutu tersebut ada yang mampu menutupi dan ada juga sekutu yang tidak mampu untuk menutupi defisit modalnya. Apabila ada sekutu yang tidak mampu menutupi defisit modalnya maka anggota sekutu yang mampu menutup defisit modal anggota sekutu yang tidak mampu untuk melunasi hutang kepada pihak eksternal. Hal ini sesuai dengan salah satu karakteristik persekutuan yaitu tanggung jawab yang tidak terbatas.
Contoh 3.4
Persekutuan “AMANAH” yang anggota-anggotanya A, B, dan C. Pada tanggal 2 januari 2003 bersepakat melakukan likuidasi perusahaannya karena ketiga anggota tersebut sudah tidak ada kecocokan lagi untuk menjalankan usahanya. Semua aktiva non kas dapat direalisasikan seluruhnya menjadi kas. Dari ketiga sekutu yang paling mampu secara materiil adalah sekutu A. Pembagian laba ruginya dengan perbandingan 4:4:3. Adapun laporan keuangannya menunjukkan data sebagai berikut:
CV “AMANAH”
AKTIVA
|
HUTANG DAN MODAL
|
Kas Rp 20.000 |
Piutang Dagang Rp 30.000
Persediaan Rp 40.000
Aktiva Tetap Rp 80.000Hutang dagang Rp 60.000
Hutang kpd sekutu B Rp 10.000
Modal A Rp 40.000
Modal B Rp 40.000
Modal C Rp 20.000
TOTAL AKTIVA TOTAL PASSIVA
150.000,- 150.000,-
Proses realisasinya adalah sebagai berikut ;
- Piutang dagang dapat ditagih Rp 5.000
- Persediaan dapat dijual dengan harga Rp 10.000
- Aktiva tetap dapat dijual dengan harga Rp 20.000
Untuk mempermudah didalam penyelesaian likuidasi, maka selanjutnya disusun ikhtisar likuidasi sebagai berikut :
CV AMANAH
Laporan Likuidasi
Keterangan
|
Kas
|
Piutang
|
persd
|
A.tetap
|
H.dag
|
H.kpd B
|
Modal A
|
Modal B
|
Modal C
|
Saldo sbl likuidasi |
20000
|
30000
|
40000
|
80000
|
60000
|
10000
|
40000
|
40000
|
20000
|
Realisasi piutang & | |||||||||
Distribusi rugi |
5000
|
-30000
|
-10000
|
-7500
|
-7500
| ||||
25000
|
0
|
40000
|
80000
|
60000
|
10000
|
30000
|
32500
|
12500
| |
Realisasi prsdian & | |||||||||
Distribusi rugi |
10000
|
-40000
|
-12000
|
-9000
|
-9000
| ||||
35000
|
0
|
0
|
80000
|
60000
|
10000
|
18000
|
23500
|
3500
| |
Realisasi ak.tetap | |||||||||
Dan ditribusi rugi |
20000
|
-80000
|
-24000
|
-18000
|
-18000
| ||||
55000
|
0
|
0
|
0
|
60000
|
10000
|
-6000
|
5500
|
-14500
| |
Pmbyrn pd krditur |
-55000
|
-55000
| |||||||
0
|
0
|
0
|
0
|
5000
|
10000
|
-6000
|
5500
|
-14500
| |
Mntp df.modal A | |||||||||
Dg sldo hutangnya |
-10000
|
10000
| |||||||
0
|
0
|
0
|
0
|
5000
|
0
|
4000
|
5500
|
-14500
| |
Mntup df.modal C | |||||||||
(krn tdk mampu) |
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
-8300
|
-6200
|
14500
|
0
|
0
|
0
|
0
|
5000
|
0
|
-4300
|
-700
|
0
| |
Mntup df.modal B | |||||||||
(krn tdk mampu) |
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
-700
|
700
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
5000
|
0
|
-5000
|
0
|
0
| |
Setoran kas dr A |
5000
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
5000
|
0
|
0
|
5000
|
0
|
0
|
0
|
5000
|
0
|
0
|
0
|
0
| |
Pelunasan pd krdtr |
-5000
|
0
|
0
|
0
|
-5000
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Setelah ikhtisar likuidasi disusun, maka selanjutnya disusun jurnal realisasi dan likuidasi sesuai dengan transaksi yang dicatat dalam tabel ikhtisar likuidasi.
- Jurnal penagihan piutang dagang
Kas Rp 5.000
Modal A Rp 10.000
Modal B Rp 7.500
Modal C Rp 7.500
Piutang dagang Rp 30.000
(realisasi piutang sebesar Rp 5.000 dari saldo piutang sebesar Rp 30.000, berarti ada kerugian penagihan piutang sebesar Rp 25.000. Kerugian tersebut dibagi kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 4:4:3)
- Jurnal penjualan persediaan
Kas Rp 10.000
Modal A Rp 12.000
Modal B Rp 9.000
Modal Rp 9.000
Persediaan Rp 40.000
(realisasi sebesar Rp 10.000 dari saldo persediaan sebesar Rp 40.000, berarti ada kerugian sebesar Rp 30.000 dibagikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 4:4:3)
- Jurnal penjualan aktiva tetap
Kas Rp 20.000
Modal A Rp 24.000
Modal B Rp 18.000
Modal Rp 18.000
Aktiva tetap Rp 80.000
(realisasi aktiva tetap sebesar Rp 20.000 dari saldo aktiva tetap sebesar Rp 80.000, berarti ada kerugian sebesar Rp 60.000 dialokasikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 4:4:3)
- Jurnal pelunasan hutang kepada kreditur eksternal
Hutang dagang Rp 55.000
Kas Rp 55.000
- Jurnal menutup defisit modal A dengan saldo hutangnya
Hutang kpd skutu A Rp 10.000
Modal A Rp 10.000
- Menutup defisit modal C dengan saldo modal A dan B
Modal A Rp 8.300
Modal B Rp 6.200
Modal C Rp 14.500
- Menutup defisit modal B dengan saldo modal A
Modal A Rp 700
Modal B Rp 700
- Menutup defisit modal A dengan kas (karena sekutu A yang mampu)
Kas Rp 5.000
Modal A Rp 5.000
- Pelunasan hutang kepada kreditur
Hutang dagang Rp 5.000
Kas Rp 5.000
B. Likuidasi berlangsung setiap saat setelah realisasi aktiva non kas dilakukan (likuidasi bertahap)
Realisasi aktiva non kas seringkali memerlukan waktu yang cukup lama (karena realisasi yang dilakukan harus menunggu pembeli atau masih mempertahankan harga aktiva non kas yang diperjual belikan). Dalam keadaan seperti ini sebaiknya pembagian kas tidak perlu menunggu selesainya realisasi semua aktiva non kas yang dimiliki perusahaan. Apabila pada tahap pertama baru sebagian aktiva non kas yang dapat direalisasikan (dijual), maka pertama kali harus dibayar semua kewajiban kepada kreditur, baru sisa kas kemudian dibayarkan kepada anggota sekutu sebagai pembayaran kembali bagian hak penyertaannya. Hasil realisasi non kas pada tahap-tahap berikutnya langsung dibayarkan kepada para anggota.
Apabila pembayaran kepada kreditur tidak dapat dibayarkan sekaligus setelah realisasi tahap pertama, maka pada tahap realisasi berikutnya yang diutamakan juga tanggungan kepada kreditur sampai tanggungan kepada kreditur terlunasi semua, baru sisanya kepada para anggota sekutu sesuai dengan perbandingan pembagian rugi laba.
AKUNTANSI UNTUK LIKUIDASI BERTAHAP
Ada dua cara untuk menentukan besarnya setiap kali pembayaran kembali hak penyertaan anggota agar dapat dijamin penerimaan masing-masing anggota sesuai dengan yang dimilikinya yaitu :
- Pembayaran yang dilakuan setiap kali aktiva non kas dapat terjual
- Pembayaran berdasarkan program prioritas yang dibuat sebelum semua aktiva dapat terealisir.
Pembayaran dilakukan setiap kali aktiva dapat terjual
Besarnya jumlah pembayaran kembali hak penyertaa kepada masing-masing anggota, sebelum selesainya proses realisasi tidak dapat ditentukan dengan pasti. Untuk menghindari kemungkinan terjadinya pembayaran dalam jumlah yang berlebihan kepada anggota tertentu, maka perlu dilakukan perhitungan dengan cermat.
Pembayaran kembali hak penyertaan kepada anggota secara bertahap, tidak akan menimbulkan persoalan apabila hak-hak penyertaan para anggota telah menunjukkan posisi yang sebanding dengan perbandinan laba rugi pada saat menjelang likuidasi dilangsungkan. Oleh karena itu pembayaran kembali hak penyertaan kepada anggota (sebelum modal menunjukkan perbandingan laba rugi) harus dilakukan sampai menunjukkan perbandingan pembagian laba rugi. Hal ini dapat dapat dilakukan dengan meperlakukan sebagai kerugian yang harus ditanggung masing-masing anggota atas nilai buku aktiva yang belum dapat direalisasi. Jika alokasi kerugian sebesar nilai buku aktiva (yang belum dapat direalisasi) berakibat defisitnya saldo modal salah satu anggota atau lebih anggota sekutu, maka defisit modal anggota yang bersangkutan harus ditanggung oleh anggota-anggota yang lain. Dengan ketentuan demikian itu maka hanya anggota sekutu yang memiliki saldo kredit modal yang mempunyai prioritas untuk menerima pembayaran terlebih dahulu. Perlakukan terhadap nilai buku aktiva (yang belum dapat direalisasi) dan defisit saldo modal anggota sekutu tertentu seperti itu dilakukan di luar pembukuan danj akan berlangsung sampai dengan saldo modal masing-masing anggota sekutu menunjukkan perbandingan laba rugi. Dengan ketentuan diatas maka akan ada dua kemungkinan dalam proses likuidasi bertahap :
- Setelah dilakukan pembayran pertama, saldo modal menunjukkan perbandigan yang sesuai atau sama dengan perbandingan pembagian laba rugi.
- Setelah dilakukan beberapa kali pembayaran, saldo modal baru menunjukkan perbandingan yang sesuai atau sama dengan perbandingan pembagian laba rugi.
Setelah dilakukan pembayran pertama, saldo modal menunjukkan perbandigan yang sesuai atau sama dengan perbandingan pembagian laba rugi.
Contoh :
Sekutu Faluti, Dhito dan Donna membagi laba rugi dengan rasio 5:3:2. Pada tanggal 30 juni 2001 tepat sebelum likuidasi, saldo-saldo aktiva, hutang dan modal adalah sebagai berikut :
AKTIVA
|
HUTANG
|
MODAL
| ||
FALUTI
|
DHITO
|
DONNA
| ||
300.000
|
60.000
|
104.000
|
96.000
|
40.000
|
Realisasi aktiva non kas setelah dibayarkan kepada para kreditur dibagikan kepada para anggota sekutu pada akhir tiap bulan sesuai dengan perbandingan pembagian laba rugi. Realisasi aktiva non kas dapat terselesaikan selama 3 bulan dengan perincian sebagai berikut :
NILAI BUKU AKTIVA
|
REALISASI
| |
Juli
Agustus
September
|
120.000
100.000
80.000
|
100.000
80.000
50.000
|
Diminta:
Buatlah laporan likuidasi untuk meringkas pelaksanaan likuidasi. Lengkapilah dengan daftar-daftar atau perhitungan untuk mendukung pembagian bulanan.
Penyelesaian :
FALUTI,DHITO,DONNA
LAPORAN LIKUIDASI
1 juli-30 Oktober 2001
(dalam ribuan rupiah)
KETERANGAN
|
KAS
|
AKTIVA
NON KAS
|
HUTANG
|
MODAL
FALUTI
|
MODAL
DHITO
|
MODAL
DONNA
|
S.sblm likuidasi |
300000
|
60000
|
104000
|
96000
|
40000
| |
Juli:penjualan aktiva & | ||||||
Pembagian rugi |
100000
|
-120000
|
-10000
|
-6000
|
-4000
| |
Saldo stlh realisasi I |
100000
|
180000
|
60000
|
94000
|
90000
|
36000
|
Pembyrn kpd kreditur |
-60000
|
-60000
| ||||
40000
|
180000
|
0
|
94000
|
90000
|
36000
| |
Juli:pmbyrn kpd aggta | ||||||
(daftar A) |
-40000
|
-4000
|
-36000
| |||
0
|
180000
|
0
|
90000
|
54000
|
36000
| |
Agst:penjualan aktiva & | ||||||
Pembagian rugi |
90000
|
-100000
|
-5000
|
-3000
|
-2000
| |
90000
|
80000
|
0
|
85000
|
51000
|
34000
| |
Agst:pemb.kpdanggta |
-90000
|
45000
|
27000
|
-18000
| ||
0
|
80000
|
0
|
40000
|
24000
|
16000
| |
Sept:penjualan aktiva & | ||||||
Pembagian rugi |
50000
|
-80000
|
-15000
|
-9000
|
-6000
| |
50000
|
0
|
0
|
25000
|
15000
|
10000
| |
Sept:pemb.kpdanggta |
-50000
|
-25000
|
-15000
|
-10000
| ||
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Keterangan :
Untuk pembayaran kepada para anggota sekutu pada bulan juli perlu dibuatkan daftar pendukung (daftar A), karena komposisi modal masing-masing anggota tidak menunjukkan komposisi perbandingan pembagian laba rugi, akan tetapi pada bulan agustus dan september tidak dibuatkan daftar pendukung karena komposisi modal sudah menunjukkan perbandingan pembagian laba rugi.
Daftar A untuk Melampiri Laporan Likuidasi
Jumlah yang dibayarkan kepada para sekutu 31 juli 2001
(dalam ribuan rupiah)
Keterangan
|
FALUTI (5)
|
DHITO (3)
|
DONNA(2)
|
Saldo sebelum pembagian kas…………… |
Pembatasan hak-kemungkinan rugi Rp 180.000 sisa aktiva tidak dapat direalisasikan………
94.000
(90.000)
90.000
(54.000)
36.000
(36.000)
Pembayaran kas tahap I
4.000
36.000
–
Jurnal yang dibuat sehubugan dengan likuidasi bertahap adalah :(dalam ribuan rupiah)
- Jurnal realisasi aktiva non kas tahap I
Kas Rp 100.000
Modal Faluti Rp 10.000
Modal Dhito Rp 6.000
Modal Donna Rp 4.000
Aktiva non kas Rp 120.000
(realisasi aktiva non kas sebesar Rp 100.000 dari nilai buku sebesar Rp 120.000, berarti ada kerugian Rp 20.000. kerugian tersebut dibagikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 5:3:2)
- Jurnal pembayaran hutang kepada kreditur eksternal
Hutang dagang Rp 60.000
Kas Rp 60.000
- Pembayaran kepada anggota sekutu
Modal Faluti Rp 4.000
Modal Dhito Rp 36.000
Kas Rp 40.000
- Jurnal realisasi aktiva non kas tahap II
Kas Rp 90.000
Modal Faluti Rp 5.000
Modal Dhito Rp 3.000
Modal Donna Rp 2.000
Aktiva non kas Rp 100.000
(realisasi aktiva non kas sebesar Rp 90.000 dari nilai buku sebesar Rp 100.000, berarti ada kerugian Rp 10.000. kerugian tersebut dibagikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 5:3:2)
- Pembayaran kepada anggota sekutu
Modal Faluti Rp 45.000
Modal Dhito Rp 27.000
Modal Donna Rp 18.000
Kas Rp 90.000
- Jurnal realisasi aktiva non kas tahap III
Kas Rp 50.000
Modal Faluti Rp 15.000
Modal Dhito Rp 9.000
Modal Donna Rp 6.000
Aktiva non kas Rp 80.000
(realisasi aktiva non kas sebesar Rp 50.000 dari nilai buku sebesar Rp 80.000, berarti ada kerugian Rp 30.000. kerugian tersebut dibagikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 5:3:2)
- Pembayaran kepada anggota sekutu
Modal Faluti Rp 25.000
Modal Dhito Rp 15.000
Modal Donna Rp 10.000
Kas Rp 50.000
Setelah dilakukan beberapa kali pembayaran, saldo modal baru menunjukkan perbandingan yang sesuai atau sama dengan perbandingan pembagian laba rugi.
Sekutu Faluti, Dhito dan Donna membagi laba rugi dengan rasio 5:3:2. Pada tanggal 30 juni 2001 tepat sebelum likuidasi, saldo-saldo aktiva, hutang dan modal adalah sebagai berikut :
AKTIVA
|
HUTANG
|
MODAL
| ||
FALUTI
|
DHITO
|
DONNA
| ||
300.000
|
60.000
|
104.000
|
96.000
|
40.000
|
Realisasi aktiva non kas setelah dibayarkan kepada para kreditur dibagikan kepada para anggota sekutu pada akhir tiap bulan sesuai dengan perbandingan pembagian laba rugi. Realisasi aktiva non kas dapat terselesaikan selama 3 bulan dengan perincian sebagai berikut :
NILAI BUKU AKTIVA
|
REALISASI
| |
Juli
Agustus
September
Oktober
|
60.000
34.000
44.000
160.000
|
73.000
22.000
20.000
73.000
|
Diminta:
Buatlah laporan likuidasi untuk meringkas pelaksanaan likuidasi. Lengkapilah dengan daftar-daftar atau perhitungan untuk mendukung pembagian bulanan.
Penyelesaian :
FALUTI,DHITO,DONNA
LAPORAN LIKUIDASI
1 juli-30 Oktober 2001
(dalam ribuan rupiah)
KETERANGAN
|
KAS
|
AKTIVA
NON KAS
|
HUTANG
|
MODAL
FALUTI
|
MODAL
DHITO
|
MODAL
DONNA
|
S.sblm likuidasi |
300000
|
60000
|
104000
|
96000
|
40000
| |
Juli:penjualan aktiva & | ||||||
Pembagian laba |
73000
|
-60000
|
6500
|
3900
|
2600
| |
Saldo stlh realisasi I |
73000
|
240000
|
60000
|
110500
|
99900
|
42600
|
Pmbyrn kpd kreditur |
-60000
|
-60000
| ||||
13000
|
240000
|
0
|
110500
|
99900
|
42600
| |
Juli:pmbyrn kpd anggta | ||||||
(daftar A) |
-13000
|
-13000
| ||||
0
|
240000
|
0
|
110500
|
86900
|
42600
| |
Agst:penjualan aktiva & | ||||||
Pembagian rugi |
23000
|
-35000
|
-6000
|
-3600
|
-2400
| |
23000
|
205000
|
0
|
104500
|
83300
|
40200
| |
Agst:pemb.kpdanggta | ||||||
(daftar B) |
-23000
|
-1500
|
-21500
| |||
0
|
205000
|
0
|
103000
|
61800
|
40200
| |
Sept:penjualan aktiva & | ||||||
Pembagian rugi |
20000
|
-45000
|
-12500
|
-7500
|
-5000
| |
20000
|
160000
|
0
|
90500
|
54300
|
35200
| |
Sept:pemb.kpdanggta | ||||||
(daftar C) |
-20000
|
-10500
|
-6300
|
-3200
| ||
0
|
160000
|
0
|
80000
|
48000
|
32000
| |
Okt:penjualan aktiva & | ||||||
Pembagian rugi |
73000
|
-160000
|
-43500
|
-26100
|
-17400
| |
73000
|
0
|
0
|
36500
|
21900
|
14600
| |
Sept:pemb.kpdanggta |
-73000
|
-36500
|
-21900
|
-14600
| ||
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Faluti, Dhito, dan Donna
Daftar A untuk melampiri Laporan Likuidasi
Jumlah yang dibayarkan kepada para sekutu
31 juli 2001
(dalam ribuan rupiah)
KETERANGAN
|
FALUTI(5)
|
DHITO(3)
|
DONNA(2)
|
Saldo sblm pembagian kas… |
Pembatasan hak kemungkinan rugi Rp 120.000 sisa
Aktiva tdk dpt direalisasikan.
110.500
(120.000)
99.900
(72.000)
42.600
(48.000)
Pembatasan hak-tambahan kemungkinan rugi pada Dhito apabila Faluti dan Donna tidak mampu memenuhi kemungkinan kekurangannya..
(9.500)
9.500
27.900
(14.900)
(5.400)
5.400
Hak bebas-jumlah yang dibayarkan kepada Dhito…
13.000
Faluti, Dhito, dan Donna
Daftar B untuk melampiri Laporan Likuidasi
Jumlah yang dibayarkan kepada para sekutu
31 juli 2001
(dalam ribuan rupiah)
KETERANGAN
|
FALUTI(5)
|
DHITO(3)
|
DONNA(2)
|
Saldo sblm pembagian kas… |
Pembatasan hak kemungkinan rugi Rp 120.000 sisa
Aktiva tdk dpt direalisasikan.
104.500
(102.500)
83.300
(61.500)
40.200
(41.000)
Pembatasan hak-tambahan kemungkinan rugi pada Dhito apabila Faluti dan Donna tidak mampu memenuhi kemungkinan kekurangannya..
2.000
(500)
21.800
(300)
(800)
800
Hak bebas-jumlah yang dibayarkan kepada Dhito…
1.500
21.500
Faluti, Dhito, dan Donna
Daftar C untuk melampiri Laporan Likuidasi
Jumlah yang dibayarkan kepada para sekutu
31 juli 2001
(dalam ribuan rupiah)
Keterangan
|
FALUTI (5)
|
DHITO (3)
|
DONNA(2)
|
Saldo sebelum pembagian kas…………… |
Pembatasan hak-kemungkinan rugi Rp 80.000 sisa aktiva tidak dapat direalisasikan………
90.500
(80.000)
54.300
(48.000)
35.200
(32.000)
Pembayaran kepada sekutu
10.500
6.300
3.200
Jurnal yang dibuat sehubungan dengan likuidasi bertahap adalah : (dalam ribuan rupiah)
- Jurnal realisasi aktiva non kasi tahap I
Kas Rp 73.000
Modal Faluti Rp 6.500
Modal Dhito Rp 3.900
Modal Donna Rp 2.600
Aktiva non kas Rp 60.000
(realisasi aktiva non kas sebesar Rp 73.000 dari nilai buku sebesar Rp 60.000, berarti ada keuntungan sebesar Rp 13.000. keuntungan tersebut dibagi kepada masing-masing anggota sekutu sesuai dengan perbandingan 5:3:2)
- Jurnal pembayaran hutang kepada kreditur eksternal
Hutang dagang Rp 60.000
Kas Rp 60.000
- Pembayaran kepada anggota sekutu
Modal Dhito Rp 13.000
Kas Rp 13.000
- Jurnal realisasi aktiva non kas tahap II
Kas Rp 23.000
Modal Faluti Rp 6.000
Modal Dhito Rp 3.600
Modal Donna Rp 2.400
Aktiva non kas Rp 35.000
(realisasi aktiva non kas sebesar Rp 23.000 dari nilai buku sebesar Rp 35.000, berarti ada kerugian Rp 12.000. kerugian tersebut dibagikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 5:3:2)
- Pembayaran kepada anggota sekutu
Modal Faluti Rp 1.500
Modal Dhito Rp 21.500
Kas Rp 23.000
- Jurnal realisasi aktiva non kas tahap III
Kas Rp 20.000
Modal Faluti Rp 12.500
Modal Dhito Rp 7.500
Modal Donna Rp 5.000
Aktiva non kas Rp 45.000
(realisasi aktiva non kas sebesar Rp 20.000 dari nilai buku sebesar Rp 45.000, berarti ada kerugian Rp 25.000. kerugian tersebut dibagikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 5:3:2)
- Pembayaran kepada anggota sekutu
Modal Faluti Rp 10.500
Modal Dhito Rp 6.300
Modal Donna Rp 3.200
Kas Rp 20.000
- Jurnal realisasi aktiva non kas tahap IV
Kas Rp 73.000
Modal Faluti Rp 43.500
Modal Dhito Rp 26.100
Modal Donna Rp 17.400
Aktiva non kas Rp 160.000
(realisasi aktiva non kas sebesar Rp 73.000 dari nilai buku sebesar Rp 160.000, berarti ada kerugian Rp 87.000. kerugian tersebut dibagikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 5:3:2)
- Pembayaran kepada sekutu
Modal Faluti Rp 36.500
Modal Dhito Rp 21.900
Modal Donna Rp 14.600
Kas Rp 73.000
PEMBAYARAN KAS/LIKUIDASI BERDASARKAN RENCANA (PROGRAM) DISTRIBUSI KAS
Likuidasi ini didasarkan pada suatu program distribusi kas yang telah dibuat sebelumnya. Jika kreditur telah dilunasi dan masih terdapat sisa uang, maka pembagian hutang tersebut berdasrkan distribusi kas yang ada. Program distribusi kas dibuat dengan tujuan yang sama dengan daftar pendukung likuidasi bertahap, yaitu menuju agar sesuai dengan perbandingan pembagian laba rugi.
Anggota yang pertama kali mendapatkan pembayaran kas adalah yang paling besar kemampuan untuk menutup kerugian. Jadi apabila kemapuan menutup kerugian masing-masing anggota tersebut sama, berarti perbandingan haknya sudah sesuai dengan perbandingan laba-rugi, dan uang yang tinggal membagi sesuai dengan perbandingan tersebut.
Prosedur penyusunan rencana (program) pembagian kas adalaha sebagai berikut :
- Menghitung saldo modal bersih masing-masing anggota sekutu.
- Menentukan jumlah kerugian maksimum yang dapat dibebankan kepada saldo penyertaan masing-masing sekutu. Kemampuan masing-masing anggota untuk menanggung kerugian maksimum itu dihitung dari hasil bagi antara saldo kredit modal dan saldo piutangnya kepada persekutuan (jika ada) dengan persentase (bagian) hak atas pembagian laba rugi. Atas dasar kemampuan tiap-tiap anggota menanggung kerugian maksimum tersebut, kemudian disusun suatu ranking (prioritas pembayran dimulai dari anggota yang memeliki kemampuan tertinggi).
- Menyusun urutan prioritas pembagian kas dan besarnya bagian kas untuk masing-masing anggota sekutu. Urutan prioritas yang pertama yang berada di ranking no 1, urutan kedua yang berada di ranking 2 dan seterusnya.
- Pembagian kas sesuai dengan kas yang tersedia.
Contoh 3-5
Sekutu-sekutu Zinedine Zidane, Mohammed Kallon, dan Hakan Sukur membagi laba rugi dengan perbandingan 60%, 25%, dan 15%. Neraca pada tanggal 30 juni 2001 sebelum likuidasi menunjukkan saldo-saldo sebagai berikut :
AKTIVA
|
UTANG DAN MODAL
|
Kas 10.000 |
Aktiva Lain 185.000Hutang dagang 70.000
Modal Zidane 90.000
Modal Kallon 20.000
Modal Sukur 15.000Jumlah Aktiva 195.000Jumlah Passiva 195.000
Aktiva tertenti dijual pada bulan juli dengan harga Rp 100.000.000,00 dan kas yang tersedia dibagi kepada yang berhak. Sisa aktiva dijual pada bulan agustus dengan harga Rp 30.000.000,00 dan kas dibagikan sebagai pemabayaran final.
Diminta :
- Buatlah pembagian kas kepada sekutu apabila sudah tersedia.
- Susun jurnal yang diperlukan untuk mencatat jalannya likuidasi pada bulan juli dan agustus.
Zidane, Kallon, dan Sukur
Program Prioritas untuk Pembagian Kas dalam Likuidasi Persekutuan
SALDO
|
PEMBAYARAN
| |||||
Zidane
|
Kallon
|
Sukur
|
Zidane
|
Kallon
|
Sukur
| |
Jumlah hak…………………………………………. |
90.000
|
20.000
|
15.000
| |||
Rasio pembagian laba rugi………………….. |
60%
|
25%
|
15%
| |||
Kemapuan menanggung rugi maksimum (hak dibagi dengan rasio pembagian laba-rugi) |
150.000
|
80.000
|
100.000
| |||
Prioritas II Kas untuk Zidane, untuk mengurangi saldo penyerapan ruginya sampai jumlah untuk Sukur, Pengurangan 50.000 memerlukan pembayaran 60% X 50.000 = 30.000 |
(50.000)
|
30.000
| ||||
Prioritas II Kas untuk Zidane, untuk mengurangi saldo penyerapan rugi mereka sampai jumlah untuk Kallon pengurangan 20.000 memerlukan pembayaran sebagai berikut kepada :
Zidane : 60% X 20.000 = 12.000
Sukur : 15% X 20.000 = 3.000
100.000
(20.000)
80.000
100.000
(20.000)
12.000
3.000
Prioritas III untuk semua anggota sekutu
Zidane : 60% X 80.000 = 48.000
Kallon : 25% X 80.000 = 20.000
Sukur : 15% X 80.000 = 12.000
80.000
80.000
80.000
48.000
20.000
12.000
Jurnal yang akan dibuat selama proses likuidasi adalah sebagai berikut :
Realisasi aktiva bulan Juli :
Kas 100.000.000
Aktiva lain-lain 100.000.000
Dalam bulan juli setelah realisasi aktiva maka tersedia uang kas sebesar 110.000.000, digunakan untuk melunasi hutang dagang sebesar 70.000.000, baru sisanya dibayarkan kepada para sekutu dengan prioritas:
Prioritas I diberikan kepada Zidane sebesar 30.000.000
Prioritas II diberikan kepada Zidane dan Sukur dengan perbandingan :
Zidane 60/75 X 10.000.000 = 8.000.000
Sukur 15/75 X 10.000.000 = 2.000.000
Jurnal pelunasan hutang dan pembagian kepada anggota sekutu :
Hutang dagang 70.000.000
Modal Zidane 38.000.000
Modal Sukur 2.000.000
Kas 110.000.000
Realisasi aktiva bulan agustus dan pembagian rugi :
Kas 30.000.000
Modal Zidane 33.000.000
Modal Kallon 13.750.000
Modal Sukur 8.250.000
Aktiva lain-lain 85.000.000
Realisasi sisa aktiva mengalami kerugian sebesar 55.000.000 (dihitung dari nilai buku aktiva non kas 185.000.000 dikurangi hasil realisasi I sebesar 100.000.000). Kerugian dialokasikan sebagai pengurang modal masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 60:25:15.
Bagian rugi untuk Zidane 60% X 55.000.000 = 33.000.000
Bagian rugi untuk Kallon 25% X 55.000.000 = 13.750.000
Bagian rugi untuk Sukur 15% X 55.000.000 = 8.250.000
Jurnal pembagian kepada para anggota sekutu :
Modal Zidane 19.000
Modal Kallon 6.250
Modal Sukur 4.750
Kas 30.000
Pembagian uang kas sebesar 30.000.000 kepada para sekutu dengan perhitungan :
Zidane =sisa prioritas II sebesar 4.000.000 + prioritas III (60%X25.000.000)
= 19.000.000
Kallon =Prioritas III (25%X25.000.000) = 6.250.000
Sukur =sisa prioritas II sebesar 1.000.000 + prioritas III (15%X25.000.000)
= 6.250.000
Keterangan: 25.000.000 adalah uang kas sebesar 30.000.000 dikurangi dengan pembagian uang kas pada prioritas II, sebesar 5.000.000.
Demikianlah Artikel Likuidasi Persekutuan
Sekianlah artikel Likuidasi Persekutuan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Likuidasi Persekutuan dengan alamat link https://accurateonlines.blogspot.com/2019/01/likuidasi-persekutuan_36.html
0 Response to "Likuidasi Persekutuan"
Posting Komentar