ANALISA BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN - THE TACTICAL DECISION MAKING PROCESS

ANALISA BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN - THE TACTICAL DECISION MAKING PROCESS - Hallo sahabat Accurate Online, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul ANALISA BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN - THE TACTICAL DECISION MAKING PROCESS, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel The Tactical Decision Making Process, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : ANALISA BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN - THE TACTICAL DECISION MAKING PROCESS
link : ANALISA BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN - THE TACTICAL DECISION MAKING PROCESS

Baca juga


ANALISA BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN - THE TACTICAL DECISION MAKING PROCESS


Model Membuat Keputusan Taktis
The Tactical Decision Making Process terdiri dari atas pemilihan alternatif dengan suatu pandangan terbatas.
1. Kenali dan Definisikan masalah
Meningkatkan kapasitas untuk gudang dan produksi.
2. Identifikasi alternatve sebagai solusi yang memungkinkan  dari masalah, meng eliminasi alternative terhadap kemungkinan yang belum jelas.
-   Menambah space gudang
-   Membeli poros dan pembersih, untuk space yang diperlukan.
3. Meng-identifikasi biaya-biaya dan manfaat yang terkait dengan masing-masing alternatif. Mengelompokkan biaya-biaya dan manfaat yang relevant atau tidak relevan, dan meng-eliminasi ketidak relevan biaya dengan menggunakan pertimbangan.
4. Membandingkan biaya-biaya yang relevan dan manfaat untuk masing-masing alternativ, dan menghubungkan masing-masing alternativ ke semua tujuan strategi di dalam perusahaan dan memperhatikan faktor-faktor kualitatif penting lainnya.
5. Memasukkan alternative dengan manfaat yang paling besar yang mana juga mendukung strategi organisasi.
Konsep biaya untuk pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan di bidang biaya, harus diperhatikan relevansinya, karena untuk menghilangkan Avoidable Costyaitu biaya yang dapat dihilangkan baik seluruhnya ataupun sebagian dengan memilih salah satu alternatif yang tersedia. Aviodavle cost disebut juga biaya Relevan.
Selain dikenal juga Unavoidable Cost yang tidak dapat dihindarkan atau tidak relevan seperti Sunk Cost dan Future Costyang tidak berbeda antara berbagai alternatif.
Sunk cost adalah biaya yang telah terjadi dan tidak dapat dihindari dan sudah dibukukan misalnya biaya penyusutan.
EVALUASI ATAS IMPLIKASI FINANSIAL
Menurut sumber dari Bahan Ajar Universitas Bina Nusantara bahwa :
Manager harus mengevaluasi implikasi finansial atas keputusan yang memerlukan trade offs antara biaya dengan manfaat atas alternatif yang berbeda. Contoh implikasi finansial yang penting untuk dipertimbangkan adalah desain ulang seluruh proses produksi.
Informasi finansial berkenaan dengan berbagai tipe biaya menjadi dasar keputusan atas aktivitas organisasi dan proses.
Analisis Biaya relevan untuk pengambilan keputusan
a. Mempertahankan atau mengganti aktiva yang lama;
b. Penambahan dan pengurangan lini produk dan segmen lain;
c. Keputusan untuk membuat atau membeli;
d. Menerima pesanan khusus atau menolak;
e. Produk bersama akan dijual pada split off point” atau diproses lebih kanjut.
ULASAN

A.MEMPERTAHANKAN ATAU MENGGANTI AKTIVA YANG LAMA
CONTOH :
PT GUWE menyajikan data mesin lama dan mesin baru.
Keterangan
Mesin Lama (Rp)
Mesin Baru (RP)
a. Harga Perolehan
20.000.000
25.000.000
b. UE
5 tahun (sisa)
5 Tahun
c. Penjualan Tahunan
250.000.000
250.000.000
d. Biaya variabel untuk operasional/th.
30.000.000
25.000.000
e. NJ sesudah 5 th
0
0
f. Nilai jual saat ini
35.000.000
0
g. Nilai Buku
40.000.000
0

Kalo dilihat sekilas maka PT. GUWE akan merugi jika harus menjual mesin yang lama. Karena :
Harga Jual – Nilai Buku = Untung/Rugi
35.000.000 – 40.000.000 = Rugi 5.000.000
Daripada rugi maka perusahaan lebih baik mempertahankan mesin lama.
Namun kalo perusahaan mau mempertimbangkan bahwa nilai buku mesin lama merupakan sunk cost, maka seharusnya ditujukan pada pendapatan dan biaya yang relevan dimasa yang akan datang.

LIHAT ANALISA DIBAWAH
Keterangan
Total Biaya dan Pendapatan selama 5th

Mempertahankan mesin lama (Rp)
Biaya Differensial (Rp)
Membeli Mesin Baru (Rp)
Penjualan
250.000.000
0
250.000.000
Biaya Variabel
(150.000.000)
25.000.000
(125.000.00)
Peny. Mesin baru

(25.000.000)
(25.000.000)
Peny. Mesin Lama atau Penghapusan nilai buku
(40.000.000)
0
(40.000.000)
Penjualan Mesin lama

35.000.000
35.000.000
Laba Bersih selama 5 th
60.000.000
35.000.000
95.000.000
Biaya differensial adalah selisih antara  mesin lama dengan mesin baru.
Untuk mengetahui Diffrerensial Cost dengan cepat yaitu :
Manfaat dan Biaya relevan 5 Tahun
Pengurangan Biaya Variebel

Dengan mesin baru (5jutax5)
Biaya Mesin Baru
Niali Jual Mesin Lama
Laba membeli mesin baru

25.000.000
(25.000.000)
35.000.000
35.000.000

B.PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN LINI PRODUK DAN SEGMEN LAIN
Contoh :
PT. GUWE dengan laba untuk 3 produk yang dihasilkan, yaitu X, Y, W adalah sebagai berikut :
kETERANGAN
Lini Produk (dalam jutaan)
Produk X
Produk Y
Produk W
Total
Penjualan
Biaya Variabel
Margin Kontribusi
Biaya Tetap :
Gaji dan lainnya
Depresiasi
Total Biaya Tetap
Laba Segmen
Biaya tetap bersama
Laba Bersih menurut
30
(10)
20

5
5
10
10

40
(20)
20

8
4
12
8
20
(5)
15

6
3
9
6
90
(35)
55

19
12
31
44
20
24
KESIMPULAN
Produk X, Y dan W merupakan tiga produk yang diproduksi oleh PT. GUWE dan tiga2nya mendapatkan laba. Diantara tiga produk tersebut yang mendapatkan laba paling rendah adalah produk W dimana laba segmen yang diterima adalah Rp 6juta.
Karena ketiganya laba maka hal ini layak untuk dilanjutkan tapi PT GUWE dalam hal ini mempunyai pertimbangan apakah akan mempertahankan atau menghentikan produk W.
Coba lihat analisa dibawah :
Keterangan
Membuat
Menghentikan
Selisih
Penjualan
Biaya Variabel
Margin Kontribusi
Gaji dan lainnya
Manfaat relevan
20
(5)
15

(6)
9
0
0
0

0
0

20
(5)
15

(6)
9

Biaya depresiasi dihilangkan dari analisis relevant cost.
Nah dari keterangan diatas jelas bisa dilihat manfaat relevan-nya. Di tabel menyebutkan bahwa dengan mempertahankan produk W, perusahaan sangat diuntungkan daripada perusahaan menghentikan produk W.
C.MEMBUAT ATAU MEMBELI
Dalam keputusan ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam yakni sebagai berikut :
1.  Keputusan yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya memproduksisendiri produknya, kemudian mempertimbangkan akan membeli produk tersebut dari pemasok luar.

2.  Keputusan yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya membeliproduk tertentu dari pemasok luar, kemudian mempertimbangkan akan memproduksisendiri produk tersebut.
Ad. 1
Apabila Keputusan yang pertama yang Diambil, maka ada 2 (dua) kemungkinan yang dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini, yakni :
a. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi tidak dapat dimanfaatkan jika produk dihentikan produksinya karena manajemen memilih alternative membeli dari luar. 
b. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi dapat dimanfaatkan untuk usaha lain yang mendatangkan laba, jika produk dihentikan produksinya karena manajemen memilih alternative membeli dari luar.
Ad.2
Sedangkan keputusan pada alternative kedua dapat dibagi menjadi dua yakni sebagai berikut :
a.  Tidak diperlukan tambahan fasilitas poduksi. Apabila biaya diferensial lebih kecil dari harga beli yang dapat dihindari , maka keputusan membuat yang dipilih. Akan tetapi apabila biaya diferensial yakni harga beli yang dapat dihindari lebih kecil dari biaya untuk membuat, maka keputusan membeli yang dipilih.

b.  Diperlukan tambahan fasilitas produksi.


Membeli atau Membuat Sendiri dengan Pendekatan Konvensional dan Pendekatan Activity Based Costing.
Contoh :
PT. GUWE saat ini memproduksi produk X sebanyak 5000 unit selama tahun 2013. Kompunenanya menggunakan kompunen produksi dari PT. ELU. Biaya /unit untuk memproduksi produk X adalah sebagai berikut :
BBB
BTKL
BOP Variabel
BOP Tetap
Biaya Tetap langsung
Biaya Supervisi
Biaya Sewa Equipment
Biaya Tetap Tidak langsung
Total Biaya
Rp 10.000.000
Rp 5.000.000
Rp 4.000.000


Rp 500.000
Rp 1.000.000
Rp 2.000.000
Rp 22.500.000

Jika perusahaan membeli dari pihak luar, maka harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp 4000/unit.
1.Pendekatan Konvensional
Keputusan Membeli atau membuat sendiri berdasarkan pendekatan konvensional, biaya terhindarkan secara sederhana hanya diidentifikasikan berdasarkan besarnya biaya variable dan biaya tetap langsung. Biaya variable dan tetap langsung dianggap akan dapat dihindarkan jika alternative membeli suku cadang dari pemasok luar dipilih. Biaya tetap tidak langsung bukan merupakan biaya diferensial, karena alternative manapun yang dipilih, tidak akan terpengaruh oleh keputusan yang diambil.
Analisi Biaya Diferensial untuk Membuat atau Membeli dengan pendekatan Konvensiaonal.
Keterangan
Membuat
BBB
BTKL
BOP Variabel
BOP Tetap
Biaya Tetap Langsung
Biaya Sewa Equipment
Rp 10.000.000
Rp 5.000.000
Rp 4.000.000

Rp 500.000
Rp 1.000.000
Total Biaya
20.500.000
Biaya /Unit : 20.500.000/5000 unit = Rp 4.100/unit
Alternatif Membeli :
Biaya membeli = Rp 4.000 x 5000 unit = Rp 20.000.000

KESIMPULAN :
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpul kan bahwa membeli dari luar lebih menguntungkan karena biaya yang dikeluarkan dalam alternative membeli lebih kecil yaitu Rp. 20.000.000 daripada alternative membuat sendiri.
2.Pendekatan Activity Based Costing
Dengan pendekatan dalam konsep ABC (Activity Based Costing) biaya untuk pembuatan produk di atas dapat dirinci lagi ke dalam bentuk activity selain biaya-biaya dengan pendekatan tradisional.
Misal Perincian biaya tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Keterangan
Cost Driver dan Tarif /cost Driver
Cost Driver
Tarif /Unir Cost Driver
Konsumsi Cost Driver
BOP
Unit Level
Biaya Tenaga Listrik


Kwh


Rp 45


50.000
Produksi Tahap I
Biaya Inspeksi
Biaya Penanganan Bahan
Biaya persiapan prodksi

Jam Inspeksi
Frekw Pindah

Jam Persiapan

Rp150
Rp 200
Rp 100

10.000
5000x
8.000
Produksi Tahap II
Biaya Rekayasa


Rp 25.000

20

Dari informasi di atas dapat dibuat suatu perhitungan analisis dengan pendekatan Activity Based Costing dalam pengambilan keputusan membuat sendiri atau membeli dari pihak luar.
Penentuan Biaya Diferensial dalam alternative Membuat Sendiri
BBB
BTKL
BOP Variabel
BOP :
Unite Level :
Biaya Tenaga Listrik
Produksi Tahap I
Biaya Penanganan Bahan
Biaya Persiapan Produksi
Biaya Inspeksi
Produksi Tahap II
Biaya Rekayasa
Jumlah Biaya Differensial
Rp 10.000.000
Rp 5.000.000
Rp 4.000.000


Rp 2.250.000

Rp 1.000.000
Rp 800.000
Rp 1.500.000

Rp 500.000
Rp 24.550.000

Alternatif Membeli :
Biaya membeli = Rp 4.000 x 5000 unit = Rp 20.000.000
Keputusan :
     Berdasarkan alternative di atas, apabila dibandingkan antara alternative membuat sendiri dan membeli dari pihak luar, maka keputusan membeli dari pihak luar merupakan pilihan yang paling tepat, karena dengan membeli dari pihak luar berarti perusahaan dapat menghemat sebesar Rp. 24.550.000 – Rp. 20.000.000 = Rp. 4.550.000
D.PRODUK BERSAMA AKAN DIJUAL PADA SPLIT OFF POINT ATAU DIPROSES LEBIH LANJUT.
Dalam pengambilan keputusan ini informasi akuntansi diferensial yang diperlukan oleh manajemen adalah : pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika alternatif memproses lebih lanjut dipilih .
Berbagai kemungkinan Alternatif dalam Keputusan Menjual atau Memproses Lebih Lanjut, dapat dilihat sebagai berikut :
Menjual

Memproses Lebih Lanjut
Tidak diperlukan Tambahan Fasilitas Produksi ada 2 :
1. Pendapatan Diferensial
2. Biaya Differensial

Diperlukan Tambahan Fasilitas Produksi
1. Pendapatan Diferensial
2. Biaya Differensial
3. Aktiva DIfferensial

CONTOH :
PT GUWE adalah sebuah perusahaan yang memproduksi suatu barang yakni  X yang dijual dengan harga  Rp. 100.000 per satuan. Sedangkan biaya penuh yang diperlukan untuk membuat barang tersebut adalah sebagai berikut :

                                      Biaya per satuan
Biaya Bahan Baku                      Rp.   10.000
Biaya Tenaga kerja lgs                Rp.   20.000
Biaya Overhead Pabrik (Variabel) Rp.   30.000
Biaya Overhead Pabrik (Tetap)         Rp.   25.000
Biaya Administrasi (Tetap)            Rp.   20.000
Biaya pemasaran (Tetap)               Rp.   15.000
                                      Rp. 120.000
Diketahui volume penjualan diperkirakan sebanyak : 50.000 satuan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, bahwa pihak manajemen mempertimbangkan untuk memproses lebih lanjut menjadi barang X1. Dalam pelaksanaannya tidak diperlukan investasi dlm mesin dan equipmen, namun hanya memerlukan biaya pengolahan lebih lanjut yakni sebesar Rp. 6000 per satuan. Sedang di pasaran barang X1 cukup banyak permintaan dengan harga jual Rp. 110.000,-

Diminta :
Berdasarkan informasi di atas, apakah pertimbangan untuk memproses lebih lanjut merupakan keputusan yang paling tepat dalam pemilihan ini ?
Penyelesaian :
Jika alternatif Menjual yang dipilih, maka keuntungan yang diperoleh adalah :
Laba/Rugi     =  ( Rp. 100.000 x  50.000 unit) –  ( Rp. 120.000 x  50.000 unit)
          =  Rp. 5.000.000.000  -  Rp. 6.000.000.000
     Rugi =  Rp.  1.000.000.000

Jika alternatif Memproses lebih lanjut, maka keuntungan yang diperoleh adalah :
Laba      =  Pendapatan diferensial  - Biaya diferensial      
Pendapatan diffrerensial = ( Rp. 110.000 – Rp. 100.000 ) x 60.000 unit = Rp. 600.000.000   
Biaya Diffrensial = Rp 6.000 x 60.000 = 360.000.000
Jadi Laba = Rp 600.000.000 – Rp 360.000.000
= Rp 240.000.000            
Keputusan :
Berdasarkan informasi, maka keputusan memproses lebih lanjut adalah keputusan yang paling tepat, krn memberikan keuntungan yaitu Rp 240.000.000.
E.MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS
Penerimaan pesanan khusus biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki kapasitas menganggur yang mendorong manajemen. Untuk mempertimbangkan penetapan harga jual di bawah harga jual normal.
CONTOH :
PT. GUWE memproduksi produk X dengan kemasan kaleng. Perusahaan ini memiliki kapasitas normal 20.000 kaleng dan biasa menjual dengan harga Rp.5.000,00/ kaleng.
Adapun rincian biaya yang dibutuhkan dalam memproduksi satu kaleng adalah sebagai berikut:
Biaya Minuman      : Rp 500
Kaleng              : Rp 400
Upah Langsung      : Rp 300
Penyusutan Fasilitas Rp 200/Rp 2.000.000/10.000 kaleng
Gaji Tetap         : Rp 300 /Rp 1.000.000 / th
Total              : Rp 1.700
Pada saat ini, PT. GUWE mempunyai rencana produksi untuk menjual 15.000 kaleng.
Diasumsikan :
PT. ELU mengajukan penawaran pembelian produk X sebanyak 10.000 kaleng dengan harga per kaleng Rp 20.000. Apabila anda di posisi pengambil keputusan dai PT. GUWE, apakah anda akan menerima atau menolak tawaran ?
Dasri kasus diatas kita memperoleh bahwa :
1. Kapasitas normal PT. GUWE adalah 20.000 kaleng dengan harga Rp 5.000/kaleng;
2. PT. GUWE menerima penawaran sebanyak 10.000 kaleng dengan harga Rp 20.000;
3. Total biaya variebel per kaleng adalah Rp 1.200 sedangkan biaya tetap terdiri atas biaya penyusutan dan gaji tetap Rp 500,-.
Dari informasi ini,  langkah yang pertama yang harus kita lakukan adalah memisahkan antara biaya relevan dan biaya tidak relevan dari masing-masing biaya yang terjadi. Untuk keperluan tersebut, lihatlah tabel berikut:
Jenis Biaya
Dipengaruhi/tidak oleh perubahan volume
Berubah/tidak jika pesanan ditolak/diterima
Biaya Relevan/tidak relevan
Sudah/akan dikeluarkan
1.  Biaya Bahan Minuman
2.  Kaleng
3.  Upah Langsung
4.  Peny. Fasilitas
5.  Gaji Tetap
Dipengaruhi

Dipengaruhi
Dipengaruhi
Tidak Dipengaruhi
Tidak DIpengaruhi
Berubah

Berubah
Berubah
Tidak
Tidak

Relevan

Relevan
Relevan
Tidak
Tidak

Akan

Akan
Akan
Sudah
Sudah

Bagaimana kita bisa menggolongkan biaya seperti diatas? Apabila anda ingin lebih jelas memahaminya, silakan simak uraian berikut ini:
a. Di kolom pertama, silakan masukan semua biaya yang diperlukan untuk memproduksi minuman.
b. Pada kolom kedua, anda harus menentukan apakah biaya tersebut dipengaruhi atau tidak dipengaruhi oleh besarnya volume. Mengapa ketiga biaya tersebut dipengaruhi oleh besarnya volume produksi? Alasannya adalah karena jika kita ingin menghasilkan minuman lebih banyak, maka bahan minuman dan kaleng yang diperlukan pun otomatis bertambah. Begitu pula upah langsung, sehingga  biaya-biaya tersebut ikut bertambah/berkurang sejalan dengan bertambahnya produksi.
c.  Pada kolom tiga kita menentukan apakah dengan dipilihnya salah satu alternatif, yaitu diterima atau ditolaknya pesanan khusus tersebut, jumlah biaya tersebut akan berubah? Hasilnya ketiga biaya tersebut berubah sedangkan biaya penyusutan fasilitas dan gaji tetap tidak. Selanjutnya dari hasil analisa dikolom sebelumnya, kita bisa tentukan bahwa biaya yang relevan untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan adalah biaya bahan minuman, upah langsung, dan kaleng.
d. Pada kolom yang terakhir, kita akan mengidentifikasi apakah biaya pada kolom pertama sudah dikeluarkan dimasa lalu atau baru akan dikeluarkan. Biaya bahan minuman,biaya gelas plastik  dan biaya upah langsung termasuk biaya yang akan keluar apabila proses produksi jadi dilaksanakan. Jadi apabila kita menambah volume produksi, maka biaya-biaya ini pun akan ditambah dan akan keluar. Tetapi apabila proses produksi tidak jadi dilakukan, maka biaya ini pun tidak akan dikeluarkan. Sedangkan 2 biaya yang lain, tetap ada walaupun proses produksi dilaksanakan atau tidak.
e. Jika anda sudah cukup paham dengan pemisahan biaya diatas, marilah kita buat laporan laba rugi untuk biaya-biaya tersebut, yaitu laporan laba rugi apabila kita menerima pesanan dan laporan laba rugi apabila kita menolak pesanan.
PT. GUWE
LAPORAN PEMILIHAN ALTERNATIF
MENOLAK ATAU MENERIMA PESANAN PRODUK X

MENOLAK PESANAN
MENERIMA PESANAN
Penjualan reguler
(Volume x Harga Satuan)
15.000 x Rp 5.000 =Rp 75.000.000
15.000 x Rp 5.000 = Rp 75.000.000
Penjualan Khusus

0
10.000 x Rp 20.000 = Rp 200.000.000
Total Penjualan
Rp 75.000.000
Rp 200.000.000
Biaya RelevanBiaya – a. Bahan ProdukX

b.Biaya Kaleng
c.Biaya Upah Langsung

Total Biaya Relevan

- 15.000 x Rp 500 = Rp 7.500.000
- 15.000 x Rp 400 = Rp 6.000.000
- 15.000 x Rp 300 = Rp Rp 4.500.000

Rp 18.000.000



(15.000 + 10.000)x Rp 600 = Rp 15juta
- (15.000+10.000) x Rp 400 = 10juta
- (15.000+10.000) xRp 300 = 7,5juta
Rp 32.500.000,-

Biaya Tidak Relevan
  1. Peny. Fasilitas
  2. Gaji Tetap
Total B. Tdk relevan

Rp 2.000.000
Rp 1.000.000
Rp 3.000.000

Rp 2.000.000
Rp 1.000.000
Rp 3.000.000
TOTAL BIAYA
Rp 21.000.000
Rp 35.500.000
LABA
Rp 54.000.000
Rp 164.500.000
KESIMPULAN
Dengan hasil tersebut, maka sebagai pengambil keputusan tentunya kita akan memilih alternatif : menerima pesanan khusus dari PT. ELU. Berdasarkan perhitungan diatas, menerima pesanan khusus menghasilkan lebih banyak keuntungan daripada menolak pesanan khusus tersebut.


 Sumber : Bahan Ajar Kampus Gunadarma
          Bahan AJar Kampus Undip
          Bahan Ajar Kampus Bina Nusantara


Demikianlah Artikel ANALISA BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN - THE TACTICAL DECISION MAKING PROCESS

Sekianlah artikel ANALISA BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN - THE TACTICAL DECISION MAKING PROCESS kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel ANALISA BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN - THE TACTICAL DECISION MAKING PROCESS dengan alamat link https://accurateonlines.blogspot.com/2014/06/analisa-biaya-relevan-dalam-pengambilan.html

0 Response to "ANALISA BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN - THE TACTICAL DECISION MAKING PROCESS"

Posting Komentar